Saya tidak yakin kemungkinan ide yang saya bahas di postingan ini benar-benar terjadi, makanya kata RUMOR dalam judulnya. Ide-ide ini didasarkan pada fakta dan teknologi yang telah dipatenkan, tapi pada akhirnya kita tidak pernah benar-benar tahu apa itu Google akan lakukan. Sejak merilis Kaca awal tahun ini kepada sekelompok Penjelajah terpilih, Google telah berupaya memperbaikinya dan menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di masa depan.
Mari kita mulai dengan berita terbaru mengenai Kaca. Sampai saat ini, Google Kaca tidak memiliki cara untuk membuat katalog objek fisik, selain dari pengguna yang menyuruhnya mengambil gambar sesuatu yang menarik minat mereka. Hari ini Google diberikan yang terbaru paten, digambarkan sebagai “gerakan tangan untuk menandakan apa yang penting.” This technique uses a wearable computing device’s camera to recognize certain hand gestures made in front of objects. If Google implements this patent on the Kaca, users would be able to make a heart shape with their hands to “like” what’s in front of them, or frame something with their fingers to select it.
Back in August, Google was awarded a patent for “pay per gaze advertising,” which, through an eye-tracking device, could charge advertisers any time a Kaca user physically looked at their ad. It’ll likely take years before Kaca has enough of a user base for pay-per-gaze to be profitable, but rumor has it that Google has already been creating add-ons to this technology. What if they could charge advertisers based not only on gazes, tetapi juga reaksi atau emosi?
Bulan lalu saya membaca rumor yang saya juluki “pemasaran bayar per reaksi.Selain tatapan, Google dapat mengukur tingkat pelebaran pupil pengguna dan dengan demikian mengukur respons emosionalnya. Katakanlah Anda melihat iklan melalui Kaca– pengiklan akan dikenakan biaya. Tetapi jika iklan tersebut menimbulkan semacam emosi dan pupil mata Anda membesar- pengiklan akan dikenakan biaya lebih banyak lagi.
Saya sama sekali tidak yakin seberapa besar kemungkinan atau seberapa cepat kita akan “mencintai” objek dunia nyata Kaca atau jika pengiklan suatu hari nanti akan dikenakan biaya lebih banyak karena menayangkan iklan yang memiliki daya tarik emosional. Tapi itu adalah pemikiran yang menarik, dan saya ingin sekali bisa mengatakan "Sudah kubilang" jika Google menerapkan patennya dan membuahkan hasil di kemudian hari.
Casey Kurlander
Tinggalkan Balasan